NAMA : ANDY PRAKOSO
NPM : 11114178
KELAS :2KA28
MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM 2
KEPEMIMPINAN
Disusun
oleh :
1. ANDY PRAKOSO (11114178)
2. EKO YUDO LAKSONO (13114477)
3. VIZAR LAZUARDI ( )
4. YOGA SUPRIATAMA (1C114410)
SISTEM
INFORMASI
PTA 2015/2016
PTA 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Semua orang memiliki
tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka miliki antara satu dengan
yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk suatu organisasi.
Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam setiap organisasi
harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa adanya pemimpin tentu
sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen dan komponen yang
ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja dipiliih dan
ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap
kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen
diperhatikan.
Beragam kepemimpinan
yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan pandangan mengenai
suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang. Maka tidak bisa dielakkan
lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung jawab dan peran yang
sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan strategi
yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun mencoba menguraikan
materi kepemimpinan dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1
Apa pengertian kepemimpinan?
2
Apa fungsi kepemimpinan?
3
Apa saja teori-teori kepemipinan?
4
Bagaimana tanda-tanda kepemimpinan yang efektif?
5
Apa saja syarat kepemimpinan?
6
Apa asas-asas kepemimpinan?
7
Apa saja prinsip-prinsip kepemimpinan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui secara jelas tentang kepemimpinan mulai dari pengertian,
fungsi, syarat, dan kepemimpinan yang efektif.
2.
Untuk memahami bagaiman menjadi pemimpin yang efektif.
3.
Untuk mengetahui asas-asas yang ada pada kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang
yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Maka kepemimpinan adalah kekuasaan untuk
memengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan
sesuatu.
Menurut beberapa ahli:
a.
Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan
maupun kelompok.
b.
Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks, struktural dan
nonstruktural. Dalam konteks struktural kepemimpinan diartika sebagai
proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan dan
pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Adapun dalam konteks
nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses memengaruhi pikiran,
perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
c.
Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
atau fungsi sebagai suatu peran yang memerintah.
d.
Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, seni atau proses
memengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan
kemauan dan antusias.
e.
Frigon menjelaskan “leadership is the art and sciene of getting others
to perform and achieve vision.
f.
Nanus mengemukakan “leadership role in policy formation has a solid
foundation in practice and is safely short of usurfing a governing broad’s
prerogrative in establishing policy”
g.
Overton berpendapat “leadership is ability to get work done and through
others while gaining then confidence and cooperation”.
Maka dari beberapa
defenisi yang disampaikan diatas dapat kita pahami bahwa kepemimpian merupakan
usaha untuk memengaruhi orang dengan memberikan motivasi dan arahan agar
bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
B.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi
dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu
mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal
ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan
dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang
merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi
baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan
yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk
para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan
ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran,
kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak
buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari
loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti
kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan –
hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan
kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah
dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil
keputusan.
Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya
menyangkut perhitungan – perhitungan secara teknis agar diambil dengan bantuan
seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak
buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi
anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah,
piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka
merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
C.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
a.
Leader traits (sifat-sifat pemimpin)
Five treats and skill:
a)
Capacity; intellegence, alertness, verbal pacility, originality, judgment.
b)
Achievement; scholarship, knowledge, athletic accomplishments.
c)
Responsibility; dependability, initiative, persistence, aggressiveness,
self confidence, desire to excel.
d)
Participation; activity, sociability, cooperations, adaptability, humor.
e)
Status; socioeconomic, popularity.
b.
Kepemimpinan situasional
Model kepemimpinan situasional merupakan pengembangan model watak
kepemimpinan dengan fokus utama faktor situasi sebagai variabel penentu
kemampuan kepemimpinan. Studi-studi tentang kepemimpinan situasional mencoba
mengidentifikasi karakteristiik situasi atau keadaan sebagai faktor penentu
utama yang membuat seorang pemipin berhasil melaksanakan tugas-tugas organisasi
secara efektif dan efesien.
c.
Pemimpin yang efektif
Model kajian kepemimpinan ini memberikan informasi tentang tipe-tipe
tingkah laku para pemimpin yang efektif. Tingkah laku para pemimpin dapat
dikategorikan menjadi dua dimensi, yaitu struktur kelembagaan dan konsiderasi.
d.
Kepemimpinan kontigensi
Studi kepemimpinan jenis ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara
karakteristik watak pribadi pemimpin tingkah lakunya dan variabel-variabel
situasional.
Terdapat 4 tingkah laku pada model kepemimpinan ini:
a.
Supporive leadership (menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan
dan menciptakan iklim kerja yang bersahabat.
b.
Directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan
peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada.
c.
Participative leadership (konsultasi terhadap bawahan dalam pengambilan
keputusan
d.
Achivement-oriented leadership (menentukan tujuan organisasi yang menantang
dan menekankan perlunya kinerja memuaskan.
e.
Kepemimpinan transformasional
Pada hakekatnya model ini menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para
bawahannya untuk melakukan tanggung jawab merekan lebih dari yang diharapkan.[3]
Kepemimpinan berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan
sebagai suatu proses dapat berlangsung di dalam dan di luar suatu organisasi.
Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di
lingkungan suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk
mencapai tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.
7 Tanda Pemimpin Sukses
Semua orang
mungkin saja bisa menjadi pemimpin, tapi tak semuanya bisa menjadi pemimpin
yang sukses. Ada beberapa tanda yang bisa dilihat apakah seseorang bisa menjadi
pemimpin yang baik dan amanah.
Seorang pemimpin tentu saja memikul
tanggung jawab yang berat. Jika ia gagal menjadi seorang pemimpin yang baik,
maka dampaknya bisa menjadi sangat buruk bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Jika ia tidak mampu memimpin, tentu saja hal ini akan berdampak pada kemajuan
dan kelanggengan sebuah perusahaan.
Karena itulah, sebuah gaya
kepemimpinan yang tepat sangat perlu dimiliki oleh seorang atasan. Berikut
beberapa tanda atau ciri pemimpin yang baik dan sukses, seperti diungkapkan
oleh Rebecca Hourston, Director of Programs Aspire, sebuah perusahaan di bidang
penelitian, seperti dikutip dari Womensmedia.
1.
Berani dan penuh percaya diri
Agar seorang
atasan memiliki cahaya yang terang, ia harus memiliki keberanian untuk
melakukan sebuah tantangan besar. Saat akan mengambil sebuah tantangan, seorang
pemimpin harus berani mengambil risiko dan harus terus berjalan, tak peduli
yang dikatakan orang lain. Di sini karakter yang kuat sangat diperlukan oleh
seorang pemimpin. Ia harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa apa yang
akan dilakukannya ialah sesuatu yang benar dan akan mendatangkan sebuah
keuntungan bagi perusahaan. Inti dari gaya kepemimpinan ini ialah, jangan
pernah takut mengambil risiko dan jangan pernah takut melakukan kesalahan.
Untuk
memunculkan sifat ini, sebaiknya atasan melakukan evaluasi, hal penting dan
menantang apa yang bisa dilakukannya. Selain itu, setiap hari selama satu
minggu, buatlah tiga sampai lima hal tentang gaya kepemimpinan yang efektif
jika diterapkan, kemudian terapkan gaya tersebut pada minggu berikutnya
2.
Mempertajam kekuatan
Seorang ahli
di bidang emotional intelligence, Daniel Goleman,
melakukan penelitian terhadap gaya kepemimpinan di 500 perusahaan dan menemukan
beberapa tipe kepemimpinan yang menonjol, misalnya melihat jauh ke depan (visionary),
demokratis, dan senang melatih. Nah, carilah keahlian atau kekuatan Anda dan
jadikan hal tersebut sebagai gaya kepemimpinan Anda. Gaya kepemimpinan tersebut
nantinya bisa menjadi ciri khas Anda. Gaya tersebut juga akan menjadi
kekuatan yang akan mengantarkan Anda pada kesuksesan di dunia karier.
3.
Padukan beberapa gaya kepemimpinan
Meski
memiliki ciri khas gaya kepemimpinan, sebaiknya seorang pemimpin juga bisa
memadukan beberapa gaya kepemimpinan sekaligus dalam dirinya. Dalam
penelitiannya, Goleman juga menegaskan bahwa para pemimpin yang sukses umumnya
memadukan beberapa gaya kepemimpinan pada dirinya karena satu gaya saja tidak
pernah cukup mengatasi masalah yang banyak.
Jika
misalnya seorang atasan pria harus banyak berinteraksi dengan karyawan yang
kebanyakan perempuan atau sebaliknya, gunakan pendekatan dengan gaya kepemimpinan
yang lembut dan penuh perhatian. Tapi di saat tertentu, gunakan gaya
kepemimpinan maskulin yang tegas.
Untuk bisa
memadukan beberapa gaya kepemimpinan dengan tepat, identifikasi wilayah dan
karyawan yang ada di bawah atasan, kemudian carilah gaya kepemimpinan yang
tepat untuk dipadukan dengan gaya kepemimpinan yang menjadi ciri khasnya.
Setelah itu, lihat hasilnya dan lakukan evaluasi jika hasilnya belum maksimal.
4.
Ciptakan tujuan
Untuk
menjadi seorang pemimpin yang baik, seseorang harus bisa mengomunikasikan
tujuan, visi, dan misi yang ingin dicapai oleh timnya. Dengan mengomunikasikan,
ini akan membuat bawahan merasa terpacu untuk mencapai target, dan atasan sang
pemimpin juga bisa melihat bahwa pemimpin ini bisa membimbing anak buahnya.
Untuk bisa
menemukan tujuan dan visi yang tepat, pelajarilah semua hal yang terjadi di
luar perusahaan. Setelah itu, tentukan tujuan, bangun kerja tim, dan gerakkan
mereka semua untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5.
Pemberi semangat
Pemimpin
yang terbaik adalah manusia karena manusia bisa memberikan semangat dan mampu
memotivasi karyawannya. Pemimpin haruslah bisa menempatkan dirinya sebagai
seorang motivator saat karyawannya menemui halangan.Seorang pemimpin harus bisa
melihat potensi setiap karyawannya hingga tiap karyawan bisa memberikan yang
terbaik bagi perusahaan. Karena itulah, seorang pemimpin yang baik seharusnya
selalu bertanya pada dirinya sendiri, ”apa yang bisa saya berikan pada tim saya
hari ini?”
6.
Seimbang
Setiap
pemimpin harus bisa mengukur risiko yang dihadapinya. Selain itu, ciptakan
waktu yang tepat untuk menikmati hidup di luar pekerjaan.
7.
Menjadi diri sendiri
Tak ada yang
lebih baik selain menjadi diri sendiri. Karena itulah, jadilah pemimpin yang
sesuai dengan kepribadian Anda, jangan berusaha untuk menjadi orang lain yang
bukan diri Anda.
G.
SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
1.
Syarat Minimal
a)
Watak yang baik ( karakter, budi, dan moral)
b)
Inteligensi yang tinggi
c)
Kesiapan lahir dan batin
2.
Syarat-Syarat Yang Lain Yang Diperlukan
a)
Sadar akan tanggung jawab
b)
Memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol
c)
Membimbing dirinya dan bawahan dengan asas dan prinsip kepemimpinan
d)
Mengenal anak buah
e)
Paham mengukur dan menilai kepemimpinan.
H.
ASAS-ASAS KEPEMIMPINAN
Sebagai kata lain
asas-asas kepemimpinan adalah landasan dalam kepemimpinan yang menjadi acuan
dalam menjalankan sebuah kepemimpinan:
1.
Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Member suri tauladan
3.
Ikut bergiat menggugah semangat bawahan
4.
Mempengaruhi dan member semangat
5.
Waspada
6.
Tingkah laku sederhana dan tidak boros
7.
Loyal
8.
Sabar, efektif dan efisien
9.
Keberanian
10.
Rela menerima.
I.
PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN
Perinsip-perinsip
kepemimpinan menyentuh seluruh aspek diri seorang pemimpin yang tergambar dari
prilaku keseharian pemimpin:
1.
Mahir dalam soal teknis dan taktis
2.
Intropeksi diri
3.
Percaya diri
4.
Memahami bawahan
5.
Realisasi diri
6.
Menjadi contoh yang baik
7.
Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada bawahan
8.
Melatih anggota sebagai team yang solid
9.
Membuat keputusan yang cepat dan tepat
10.
Mengkomando bawahan
11.
Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam suatu organisasi
tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin. Seorang pemimpin pasti memiliki
suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan anggota yang lain yang ada pada
organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang kemudian menjadi suatu
penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki kelebihan-kelehihan
itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan pengalamam.
Seorang pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua anggota
merasa diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua rencana
dijalankan dengan prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin
dimana semua tumpuan dan harapan berada di tanganya.
B.
SARAN DAN KRITIK
Untuk memnyempurnkan dan
memperbaiki isi dan sistematis dalam penulisan dan penyajian maka kami dari
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang menghasilkan
perbaikan pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Chaniago, Nasrul
Syakur, Manajemen Organisasi, Bandung, Citapustaka, 2011
http://www.Blogger
Kejora /Tugas Dan Fungsi Kepemimpinan.html
Mesiono, Manajemen
Organisasi, Bandung, Citapustaka, 2010.
Rifa’i, Muhammad, dan
Fadhli, Muhammad, Manajemen Organisasi, Bandung, Cita Pustaka, 2013.
Umam, Khaerul,
Manajemen Organisasi, Bandung, Pustaka Setia, 2012.
http://suhendraaw.blogspot.co.id/2013/06/makalah-kepemimpinan-dalam-organisasi.html