PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
NAMA : ANDY PRAKOSO
KELAS: 3KA28
NPM : 11114178
TUGAS 2
SISTEM
PAKAR
Apa itu sistem? Sistem adalah sekelompok komponen dan
elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu
Apa itu Pakar
atau ahli? ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya
atas teknik
maupun keahlian
tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik,
maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak
dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang
memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para
pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu
setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan,
pendidikan,
profesi,
publikasi,
maupun pengalaman, seorang pakar dipercaya memiliki
pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain
bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.
Sistem pakar
adalah suatu program komputer
yang mengandung pengetahuan
dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.
Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an
dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem
pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang
menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai
suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.
Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu
rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini
memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
Sistem pakar yang baik harus
memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki
informasi yang handal.
• Mudah
dimodifikasi.
• Dapat
digunakan dalam berbagai jenis komputer.
• Memiliki
kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Tujuan Sistem Pakar:
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan
kemampuan (transferring expertise) dari seorang ahli atau sumber keahlian yang
lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkannya dari komputer kepada pemakai
yang tidak ahli (bukan pakar). Proses ini meliputi empat aktivitas yaitu:
1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) yaitu kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh dalam komputer. Pengetahuan berupa fakta dan aturan disimpandalam komputer sebagai sebuah komponen yang disebut basis pengetahuan.
3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan didalam komputer.
1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) yaitu kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh dalam komputer. Pengetahuan berupa fakta dan aturan disimpandalam komputer sebagai sebuah komponen yang disebut basis pengetahuan.
3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan didalam komputer.
4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transfer)
adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke pemakai yang tidak
ahli.
Dalam sistem
pakar ada 4 komponen utama menurut Hu et al (1987) meliputi:
1. Basis
Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis
pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi
pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta
adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin
Inferensi (Inference Engine)
Mesin
inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi
untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis
pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis
pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya,
mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan
strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan
dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan
tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan
prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu
forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik
pengendalian tersebut.
3. Basis
Data (Data Base)
Basis data
terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan
untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan
semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun
fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang
dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan
data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka
Pemakai (User Interface)
Fasilitas
ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.
Teknik
Representasi Pengetahuan
Representasi
pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang
diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini
membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan
dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang
biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
a. Rule-Based
Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b. Frame-Based
Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c. Object-Based
Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data
yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d. Case-Base
Reasoning
Pengetahuan
direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Inferencing
dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Penerapan Sistem Pakar dalam
berbagai bidang :
Penerapan Sistem Pakar di bidang
Pendidikan:
Inferensi dengan
rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam
mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge
base dalam arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai
tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai.
Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining atau
data-driven dan backward chaining atau goal-driven.
Penerapan
sistem pakar dalam bidang pendidikan:
Penelitian
tentang penggunaan system pakar dalam bidang pendidikan dilakukan oleh prof.
Gordon S. Novack Jr. pada Universitas of Texas, Austin, tahun 1990. Aplikasi
system pakar ini diberi nama ISAAC yang memiliki parser yang mampu membaca
kalimat (dalam bahasa Inggris) dalam kecepatan 5000 kata/menit dan mampu
menyelesaikan soal-soal Fisika Mekanik (Statika) dalam waktu kurang dari 5
menit. Aplikasi ini dikerjakan oleh 1 tim terdiri dari 60 0rang dan
membutuhkan waktu 1 tahun. (E.S. Handbook, 1992).
Penerapan
sistem pakar dalam bisnis:
1.
Sistem Pakar
dalam Pembe;lian
System ini berfungsi untuk menilai
dan memilih pemasok (supplier) dengan pertolongan dan pengiriman barang secara
optimal, dimana dalam hal ini menunjang pemasok yang potensial. Dalam hal
operasi, maka system ini mempunyai fungsi penasihat kepada pembeli.
2.
Sistem Pakar
mengenai suku cadang mesin percetakan
Sistem ini menunjang pengujian
secara teknis dari pesanan langganan dalam mesin cetak dan suku cadang yang
diinginkan.
3.
System pakar
mengenai konsultasi program bantuan kredit bank
System ini membantu pada konsultasi
tentang program kredit bantuan pada institusi public,
4.
System pakar
mengenai strategi perencanaan
System ini berbasis system penunjang
keputusan ( Dicision Support system) untuk strategi perencanaan produk yang
dikembangkan dari integrasi system konvensional dan prototip system pakar.
Penerapan
sistem pakar dalam bidang pertanian:
Dalam dunia
pertanian banyak sekali hal yang harus dipelajari agar dapat menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat. Begitu banyaknya hal yang harus diingat seperti media
tanam yang berbeda bagi tiap jenis tanaman, takaran pupuk, hama dan penyakit
tanaman, dan banyak sekali cara agar tanaman yang ditanam dapat menghasilkan hasil
yang lebih baik. Tetapi, manusia pasti mempunyai sifat pelupa yang memungkinkan
hal-hal tersebut di atas dan berakibat pada hasil pertanian yang kurang
memuaskan dan tidak stabil. Untuk mengatasi hal di atas, salah satunya
dibutuhkan suatu teknologi yang dapat membantu kita.
Oleh karena itu, sistem pakar
(expert system) mempunyai kemampuan untuk memudahkan masalah-masalah praktis
pada saat sang pakar berhalangan. Dan salah satu implementasi sistem pakar pada
bidang pertanian yaitu untuk mengidentifikasi penyakit tanaman.
Banyak
sekali ragam hama dan penyakit tanaman dan beragam pula nama dan akibat yang
dihasilkannya. Ciri-ciri antara tanaman yang terkena penyakit satu dengan
penyakit yang lainnya sangat mirip sehingga membingungkan orang awam atau
pemula yang baru kenal untuk dapat mengidentifikasinya. Sebaliknya ada juga
tanaman yang terkena penyakit dengan ciri-ciri yang berbeda namun tetap saja
membingungkan dalam mengingat nama dan penanggulangan penyakit tersebut.
Sistem pakar
ini sangat berguna untuk membantu petani dalam mengingat jenis-jenis penyakit
dan hama tanaman juga untuk mengenali ciri-cirinya yang berguna untuk
menanggulangi masalah penyakit tanaman sehingga dapat meminimalkan kesalahan
petani dalam mengatasi masalah ini.
Sistem Pakar dalam Bidang Psikologi :
Implementasi
sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar
dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam
program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran
secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area
yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya
pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut
dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance)
(Kusumadewi, 2003).
Salah satu
implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk
sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak
merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu
tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah
conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak
sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak
bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan.
Dampaknya
akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu
dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk
menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode
Certainty Factor (CF).
Contoh
implementasi lainnya adalah aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian
dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi
penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur
kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas
dengan tampilan yang cukup menarik.
Aplikasi Sistem Pakar Di
Bidang Kedokteran
Contoh alat
kedokteran yang menerapkan sistem pakar di dalamnya antara lain USG
(ultrasonografi). Alat ini bekerja berdasarkan pantulan gelombang suara
ultrasonik. Banyak digunakan untuk mendeteksi janin dalam kandungan. Alat ini
bekerja dengan menerima input berupa suara yang lalu diolah menjadi sebuah
informasi berupa visual. Alat ini cukup aman karena tidak menimbulkan radiasi
seperti sinar-x yang biasanya digunakan untuk rontgen.
Alat lain
yang menerapkannya adalah pengukur kadar lemak dalam darah. Alat ini berfungsi
untuk mengetahui kadar lemak dalam darah seseorang. Terlebih dahulu diberi
input yang mendukung perhitungan. Perhitungan alat ini telah dirumuskan dengan
rule base yang telah terprogram. Setelah input dimasukkan maka alat ini secara
otomatis mengolah datanya dan hasilnya berupa keputusan.
Sistem Pakar pada bidang Kecerdasan Buatan :
Artificial Intelligence atau
Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi yang berhubungan dengan
penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem
teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang
dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem
untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas
intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan
lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Kecerdasan
buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah bagian dari ilmu
komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa
lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
Penerapan Sistem pakar dalam bidang Industri /
Manufaktur :
Manufaktur di definisikan sebagai urutan-urutan kegiatan yang saling
berhubungan meliputi perancangan, perencanaan, pemilihan material, produksi,
pengontrolan kualitas, menajemen serta pemasaran produk. Proses manufaktur yang
penyelesaiannya dapat dibantu oleh system pakar antara lain :
-Sistem Pakar Dalam Perancangan
-System Pakar Dalam Perencanaan
-Sistem Pakar Dalam Penjadwalan
-Sistem Pakar Dalam Proses
Kontrol
-Sistem Pakar Dalam Production
Planning Dan Production Control
Contoh
Aplikasi Sistem Pakar yang sudah ada:
Ini
jurnalnya : jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-content/.../01/Bu_fitri_09-2.pdf
Aplikasi
Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer
Dengan Metode Backward Chaining.
Jadi
Aplikasi sistem pakar ini dirancang
dengan memanfaatkan metode backward chaining untuk membantu mengatasi masalah
kerusakan perangkat keras komputer saja, serta data-data yang digunakan untuk uji coba implementasi
aplikasi sistem pakar ini adalah printer mouse, motherboard, hardisk dan
monitor.
Tujuan utama dilakukan penelitian ini adalah merancang
dan membangun aplikasi yang dapat membantu pemakai komputer untuk mengatasi
masalah atau kerusakan pada kerusakan perangkat keras komputer, sehingga dapat
menghemat waktu dan biaya perbaikan.
Metode penelitian yang digunakan adalah teknik wawancara
yaitu teknik wawancara merupakan metode penelitian pengumpulan data dengan
jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian kepada kelompok yang membutuhkan komputer untuk menyelesaikan pekerjaan. Dari
hasil wawancara dan observasi diperoleh gambaran bagian mana dari perangkat
keras komputer yang sering mengalami kerusakan dan bagaimana kerusakan ini
terjadi.Untuk pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara sekuensial,
dimana satu tahap dilakukan setelah tahap sebelumnya diselesaikan. Urutan dari
tahap ini adalah analysis,desain,coding, testing dan implementation.
Keuntungan Sistem Pakar :
Secara garis
besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara
lain :
1.
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa
melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar.
4.
Meningkatkan output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan kualitas.
6. Mampu
mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian
langka).
7. Mampu
beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki
reabilitas.
10.
Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
12. Sebagai
media pelengkap dalam pelatihan.
13.
Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14.
Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
SUMBER/REFERENSI
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pakar
http://sistem-pakar-universitas.blogspot.co.id/2011/10/ciri-ciri-sistem-pakar.html
https://azialt.wordpress.com/materi/sistem-paker/tujuan-sistem-pakar/
http://seputarti.com/sistem-pakar/komponen-utama-sistem-pakar.html
http://yusufedi.blogspot.co.id/2012/10/penerapan-sistem-pakar-dalam-berbagai.html
jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-content/.../01/Bu_fitri_09-2.pdf