Jumat, 25 Desember 2015

Kelompok tentang organisasi[Tugas Individu Teori Organisasi Umum 2]

NAMA  : ANDY PRAKOSO
KELAS  : 2KA28
NPM      :11114178

 -Cari beberapa pendekatan digunakan  untuk membahas hubungan antara kekuasaan dan pengaruh
 -Serta dua buah media fisher dalam pengambilan keputusan

**A.    PROSES MEMPENGARUHI
1)      Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
  • Orang yang mempengaruhi (0)
  • Metode mempengaruhi (→)
  • Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
2)      Metode mempengaruhi
  • Kekuatan fisik
  • Penggunaan sanksi (positif/negatif)
  • Keahlian
  • Kharisma (daya tarik)
3)      Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan :
  • Antara perseorangan
  • Kelompok dengan seseorang
  • Seseorang dengan kelompok
4)      Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
  • Analisis French-Raven
  • Analisis Etzioni
  • Analisis Nisbel
Contoh Kasus : Katakanlah Anda hidup sebagai seorang pejabat. Di awal mungkin Anda memiliki pemikiran idealis untuk hidup sederhana dan apa adanya. Namun fakta berkata lain. Lingkungan sosial pejabat akan memaksa Anda untuk hidup di atas kesederhanaan. Saat Anda tidak mengikuti apa budaya di lingkungan sosial tersebut, dengan cepat sekali akan menyebar cemohan yang menjatuhkan harga diri Anda. Mau tidak mau Anda harus mengikuti komunitas dimana Anda bergaul.
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi. peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara yang diinginkan. Studi tentang kekuasaan dan dampaknya merupakan hal yang penting dalam manajemen. Karena kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, maka mungkin sekali setiap interaksi dan hubungan sosial dalam suatu organisasi melibatkan penggunaan kekuasaan. Cara pengendalian unit organisasi dan individu di dalamnya berkaitan dengan penggunaan kekuasaan. Kekuasaan manager yang menginginkan peningkatan jumlah penjualan adalah kemampuan untuk meningkatkan penjualan itu. Kekuasaan melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih. Dikatakan A mempunyai kekuasaan atas B, jika A dapat menyebabkan B melakukan sesuatu di mana B tidak ada pilihan kecuali melakukannya. Kekuasaan selalu melibatkan interaksi sosial antar beberapa pihak, lebih dari satu pihak. Dengan demikian seorang individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki kekuasaan karena kekuasaan harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk dilaksanakan oleh orang lain atau kelompok lain.
Kekuasaan amat erat hubungannya dengan wewenang. Tetapi kedua konsep ini harus dibedakan. Kekuasaan melibatkan kekuatan dan paksaan, wewenang merupakan bagian dari kekuasaan yang cakupannya lebih sempit. Wewenang tidak menimbulkan implikasi kekuatan. Wewenang adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seseorang karena posisi yang dipegang dalam organisasi. Jadi seorang bawahan harus mematuhi perintah manajernya karena posisi manajer tersebut telah memberikan wewenang untuk memerintah secara sah.
Beberapa Pendekatan yang Dapat Digunakan untuk Membahas Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent in an interaction between two or more individuals). Jika setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.
Menurut French dan Raven, ada lima tipe kekuasaan, yaitu :
1)      Reward Power
Tipe kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan. Dalam deskripsi konkrit adalah ‘jika anda dapat menjamin atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya meningkat, anda dapat menggunkan reward power anda kepada saya’. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa seseorang dapat melalukan reward power karena ia mampu memberi kepuasan kepada orang lain.
2)      Coercive Power
Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan. Menurut David Lawless, jika tipe kekuasaan yang poersif ini terlalu banyak digunakan akan membawa kemungkinan bawahan melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan atau hukuman yang dirasakannya tidak adil, bahkan sangat mungkin bawahan atau karyawan akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
3)      Referent Power
Tipe kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
4)      Expert Power
Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diripada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan. Seorang atasan akan dianggap memiliki expert power tentang pemecahan suatu persoalan tertentu, kalau bawahannya selalu berkonsultasi dengan pimpinan tersebut dan menerima jalan pemecahan yang diberikan pimpinan. Inilah indikasi dari munculnya expert power.
5)      Legitimate Power
Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi. Tipe kekuasaan ini bersandar pada struktur social suatu organisasi, dan terutama pada nilai-nilai cultural. Dalam contoh yang nyata, jika seseorang dianggap lebih tua, memiliki senioritas dalam organisasi, maka orang lain setuju untuk mengizinkan orang tersebut melaksanakan kekuasaan yang sudah dilegitimasi tersebut.

Dari lima tipe kekuasaan di atas mana yang terbaik? Scott dan Mitchell menawarkan satu jawaban. Harus dingat bahwa kekuasaan hampir selalu berkaitan dengan praktik-praktik seperti penggunaan rangsangan (insentif) atau paksaan (coercion) guna mengamankan tindakan menuju tujuan yang telah ditetapkan. Seharusnya orang-orang yang berada di pucuk pimpinan, mengupayakan untuk sedikit menggunakan insentif dan koersif. Sebab secara alamiah cara yang paling efisien dan ekonomis supaya bawahan secara sukarela dan patuh untuk melaksanakan pekerjaan adalah dengan cara mempersuasi mereka. Cara-cara koersif dan insentif ini selalu lebih mahal, dibanding jika karyawan secara spontas termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi yang mereka pahami berasal dari kewenangan yang sah (legitimate authority).
Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan.
Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
1)      Persuasi Rasional yaitu pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut bahwa suatu usulan adalah masuk akal dan kemungkinan dapat mencapai sasaran.
2)      Permintaan Inspirasional yaitu pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide dan aspirasi pengikut atau dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.
3)      Konsultasi yaitu pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.
4)      Menjilat yaitu pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
5)      Permintaan Pribadi yaitu pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
6)      Pertukaran yaitu pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
7)      Taktik Koalisi yaitu pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan orang lain sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.
8)      Taktik Mengesahkan yaitu pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya atau dengan membuktikan bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.
9)      Menekan yaitu pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.

Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
B.     PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Keputusan mempunyai arti sebagai pilihan yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Menurut MC Grew dan Wilson keputusan merupakan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. sedangkan menurut Morgan dan Cerullo mendefinisikan keputusan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih sementara yang lain dikesampingkan.

Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif.
1)      Konsep Pengambilan Keputusan
  1. Identifikasi dan diagnosis masalah
  2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan
  3. Pengembangan & evaluasi alternatif
  4. Pemilihan alternatif terbaik
  5. Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil – hasil
2)      Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
  1. Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
  2. Kepusan-keputusan pribadi & strategi
  3. Keputusan-keputusan dasar & rutin
3)      Model-model Pengambilan Keputusan
  1. Relationalitas Keputusan
  2. Model-model perilaku pengambilan keputusan
4)      Teknik Pengambilan Keputusan
  1. Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
  2. Teknik -teknik Partisipatif
  3. Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Dua Buah Model Fisher Dalam Proses pengambilan Keputusan
1)      Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.  Jadi model ini lebih ditentukan sesuai petunjuk atau ketentuan.
2)      Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi. Dengan model ini lebih sesuai dan menggambarkan apa adanya.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
  • Teknik Kreatif
    • Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
  • Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
2)      Teknik Partisipatif
Individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Jadi individu atau kelompok tersebut memberikan suara dan ambil andil dalam proses pengambilan keputusan.
3)      Teknik Modern
  • Teknik Delphi
Teknik atau proses Delphi, pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey, Helmer, dan rekan pada tahun 1950an dan 1960an dalam Rand Corporation, yang pada saat sekarang terkenal sebagai suatu teknik untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung risiko dan ketidakpastian, misal forecasting jangka panjang.
Teknik Delphi termasuk ke dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan stratejik.
Teknik Delphi yang didasarkan pada sebuah proses ter-struktur untuk mengumpulkan dan  membawa pengetahuan dari sekelompok ahli dengan cara serangkaian kuesioner maupun yang di-kontrol dengan pendapat umpan balik (Adler dan Ziglio, 1996). Menurut Helmer  (1977) Delphi merupakan perangkat komunikasi yang berguna di antara sekelompok ahli sehingga memudahkan pembentukan kelompok itu.
Teknik Delphi merupakan latihan dalam kelompok komunikasi antara panel secara geografis ahli (Adler dan Ziglio, 1996) yang memungkinkan para ahli teknik sistematis untuk menangani masalah kompleks dengan suatu tugas. Inti dari teknik ini cukup mudah, yaitu terdiri dari serangkaian kuesioner dikirim baik lewat mail atau melalui sistem komputerisasi, untuk pra-ahli yang dipilih grup. Kuesioner ini dirancang untuk mendapat tanggapan dan pengembangan individu sebagai cara untuk menimbulkan masalah yang nantinya akan diperbaiki oleh pra-ahli.
Partisipan untuk teknik Delphi tidak saling kenal satu sama lain. Biasanya secara fisik berjauhan dan tidak saling bertemu. Semua komunikasi antar partisipan dengan cara kuesioner dan umpan balik dari pemantau seorang Staf.
  • ·Teknik Kelompok Nominal
Teknik kelompok nominal (selanjutnya dipakai singkatan TKN) adalah salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan yang lebih jarang dipakai dibanding dengan teknik sumbang saran. Teknik ini dikembangkan oleh Dellbecq dan Van de Ven pada tahun 1968 (Delbecq, et all., 1975), dimaksudkan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan pandangan dan penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan ketidaksepakatan mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu mencari jalan penyelesaian yang terbaik.
Teknik kelompok nominal adalah proses terstruktur ini mengharuskan anggota kelompok menulis gagasan/ide secara perseorangan, kemudian melaporkannya kepada kelompok (Departemen dalam Negeri). Teknik mengurangi adanya penyesuaian sementara memaksimalkan partisipasi. Bentuk pembuatan keputusan ini adalah proses mengulangi pernyataan yang meminimisir penyesuaian (conformity) dan menggerakkan peserta untuk mengambil keputusan yang dapat mereka dukung.
Jadi proses  mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.

2.DUA BUAH MODEL FISHER DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
b. Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi


Sumber :
~     http://dhiazaditya0606.wordpress.com/2011/01/23/proses-mempengaruhi/
~     http://joywahidin.wordpress.com/2012/03/30/proses-mempengaruhi-dan-proses-pengambilan-keputusan/
~     http://prismamika.blogspot.com/2012/04/018-beda-pengertian-pengaruh-dengan.html
~     http://megasuryonop.blogspot.com/2012/04/beberapa-pendekatan-yang-dapat.html
~     http://kikoksky.wordpress.com/2012/03/29/proses-pengambilan-keputusan-contoh-kasus/
~     http://skyknowledge.wordpress.com/2012/04/10/teknik-pengambilan-keputusan/
~     http://nopva.wordpress.com/page/9/

Senin, 16 November 2015

Organisasi[Tugas 2 Teori Organisasi Umum 2]

  NAMA  : ANDY PRAKOSO
  NPM      : 11114178
  KELAS  : 2KA28
 :
1)    Tipe organisasi apa yang kalian inginkan?
Jawab:
Tipe organisasi yang saya inginkan adalah tipe organisasi bisnis.

2)    Faktor-faktor yang menentukan tipe organisasi?
Jawab:
Faktor-faktor yang menentukan organisasi :

A. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.

B. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atauflight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

C. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.

D. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.

E. Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.

F. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.

Faktor- faktor yang mempengaruhi organisasi itu luas dan jumlahnya cukup banyak. Dalam arti luas, lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan intern dan lingkungan ekstern.

Lingkungan Intern adalah keseluruhan faktor yang ada dalam organisasi dan kegiatan organisasi. Ig Wursanto (2005 ; 309-310) Faktor-faktor Intern yang mempengaruhi (pendukung dan penghambat) organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
1. Perubahan Kebijakan Pimpinan
2. Perubahan Tujuan
3. Pemekaran atau perluasan wilayah organisasi
4. Volume kegiatan yang bertambah banyak
5. Tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota organisasi
6. Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi
7. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi.

Lingkungan Ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada diluar organisasi (fator-faktor ekstern) yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor- faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, antara lain : Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber Alam, dan Demografi.

3)    Buatlah bagan organisasi!
Jawab:



Sumber:

http://v-ixio.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-bentuk-bagan-struktur-organisasi_3.html
http://solarmusik.blogspot.co.id/2011/11/struktur-dan-bagan-organisasi.html



Organisasi Sosial[TUGAS 1 TEORI ORGANISASI UMUM2]





NAMA : ANDY PRAKOSO
NPM     : 11114178
KELAS : 2KA28 

1.      Contoh organisasi sosial!
      
      Organisasi sosial disini yaitu tentang pencinta alam atau anggota yang sangat menyukai lingkungan  seperti gunung, dan serta mengadakan event-event pembersihan lingkungan, contohnya yaitu organisasi sosial BASPAGATAM atau BARISAN PENGGIAT ALAM GAGAK HITAM, baspagatam sering mengadakan pendakian gunung serta mengadakan bakti sosial lingkungan seperti bencana alam longsor, maka para pencinta alam ini pun sering melakukan kegiatan alam lingkungan agar alam sekitar lebih indah dan nyaman.

2.   Apa kelebihan dan kekurangan?
  kelebihan :
  -  Dapat membuat alam indah
  -  Dapat membantu korban bencana alam
  - membuat lingkungan alam lebih nyaman
  kekurangan :
  - kurangnya dana yang mengakibatkan optimalnya acara.
  - kurang kordinasi anatara sesama anggota

3.Konflik seperti apa yang sering anda dengar?

Jawab:


Sering terjadi perbedaan pendapat dalam menyusun suatu acara.
4.      Bagaimana pengaruh terhadap organisasi tersebut?

Jawab: 

karena masing masing anggota terlalu sibuk dengan kesibukanya yang sekarang mengakibatkan konflik dalam menyusun acara kurang baik.

5.  Analisis dari organisasi yang anda pilih!
 Jawab:

Dari analisis ini bisa mengambil kesimpulan bahwa organisasi sosial pencinta alam baspagatam memang sangat membantu lingkungan serta masyarakat agar menjaga lingkungan dengan indah.



Jumat, 09 Oktober 2015

Organisasi Umum [Tugas 2 Teori Organisasi Umum2]

Nama           : Andy Prakoso
Npm             : 11114178
Kelas            : 2KA28
Tugas           : 2 Organisasi Umum     
Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 2
 

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Organisasi adalah alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang atau lebih yang bekerjasama untuk tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dipilihlah seorang pemmpin sebagai penggerak atau motivator dalam organisasi.
Memahami pengertian organisasi itu penting karena dapat membantu kita untuk membentuk suatu tim kerja atau aktifitas tertentu, organisasi identik dengan individu yang terstruktur dan sistematis yang tergabung dalam suatu sistem. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama.
B.Rumusan masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah tentang penulisan ini yang akan di bahas antara lain:
a.       Ciri-ciri organisasi
b.      Unsur-unsur organisasi modern
c.       Teori organisasi
d.      Pendapat  tentang organisasi yang baik

BAB II
Landasan teori
a.     Ciri-ciri organisasi :
1. Memiliki tujuan dan saran.
2. Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan.
3. Adanya kerjasama yang terstruktur.
4. Memiliki pendelegasian tugas dan wewenang.
5. memiliki keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.


b.    Unsur-unsur organisasi modern :
1.      Tujuan : organisasi dibentuk pasti ada maksud dan tujuanya.
2.      Adanya manusia atau anggota : organisasi itu pasti mempunyai anggota
3.      Kerja sama : dengan adanya kerjasama antara sesama kelompok di dalam organisasi pasti akan mudah dalam mencapai tujuan.
4.      Lingkungan : faktor lingkungan sangat mempengaruhi dalam organisasi.
5.      Sumber daya alam : faktor inipun sangat penting dalam organisasi.
6.      Peralatan dan perlengkapan : untuk menunjang tercapainya organisasi faktor ini juga penting seperti alat tulis dan kendaraan.
7.      Adanya pembagian tugas : dengan adanya pembagian tugas akan sangat mudah untuk mencapai tujuan dalam organisasi.
8.      Hak dan wewenang bagi setiap masing-masing anggota : karena dengan adanya hak dalam organisasi anggota mempunyai kewajiban yang terpenuhi.

c.     Teori organisasi :
a. Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun 1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut..
  • Teori Birokrasi, teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
  • Teori Administrasi, teori administrasi dikembangkan atas sumbangan dari Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooeny dan Reliey dari Amerika
  • Manajemen Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor yang dimulai pada tahun 1900.
b. Teori Organisasi Neoklasik adalah Teori yang menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam lingkungan kerja. Teori Neoklasik adalah teori/aliran hubungan manusia (The Human Relation Movement). Dalam pembagian kerja, diperlukan hal-hal berikut yang telah dikemukakan teori neoklasik antara lain sebagai berikut..
  • Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan 
  • Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
  • Manajemen bottom-up, yang akan memberikan kesempatan para junior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak. 
c. Teori Organisasi Modern adalah teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh Herbert Simon yang ditandai dan dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency. Teori modern disebut juga sebagai analisa system pada organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam teori organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan Robert kahn dalam bukunya "the social psychology of organization". yang menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem terbuka. 

d.    Pendapat tentang teori organisasi yang baik :
Teori organisasi yang baik adalah dimana semua organisasi anggota di dalamnya bersikap solid terhadap tujuan dalam organisasi, mempunyai hak dan kewajiiban yang harus di penuhi bagi setiap anggota dalam organisasi.

Analisis :
Dari pengamatan di atas kita dapat menyimpulkan analisis dari teori organisasi yang baik itu seperti apa dan bagaimana cara kita melakukan apa yang di maksud dari organisasi dalam kehidupan bermasyrakat yang baik dan benar.

REFERENSI :
unsur.html
buku universitas GUNADARMA

Kasus Perusahaan Bisnis [Tugas 1 Teori Organisasi Umum2]

Nama            : Andy Prakoso
Npm             : 11114178
Kelas            : 2KA28
Tugas            : 1 Kasus Perusahaan Bisnis
Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 2





PENDAHULUAN
1.     LATAR BELAKANG
Dengan maraknya  transportasi di Indonesia yang semakin banyak dan tidak sebanding dengan apa yang di dapat oleh para pengguna  atau masyarakat umum tentang kenyamanan dan keamanan dan keselamatan yang ada. Transportasi yang akan di bahas ini adalah TAXI terutama taxi Uber yang belakangan ini menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia dengan apa yang di tawarkan oleh Taxi Uber tersebut, maka dari itu ini akan membahas tentang polemik dari taxi uber.
TEORI
Ø  PENYEBAB KASUSNYA
A.    Perusahaan aplikasi penyewaan taksi terkenal, Uber, seperti tak pernah berhenti membuat sensasi. Sayangnya, kebanyakan sensasi tersebut merupakan hal-hal yang bersifat negatif, yang sebenarnya tidak baik untuk perkembangan perusahaan mereka. Sebelumnya, Uber telah dihujat dan didemo oleh para supir taksi konvensional di beberapa kota besar, termasuk dilarang untuk beroperasi di Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Belum selesai dengan masalah-masalah tersebut, kini mereka sudah dihadapkan pada permasalahan-permasalahan baru, seperti pandangan mereka tentang pengemudi perempuan, dan soal keamanan data pengguna mereka.

Uber Yang Begitu Besar
Sebagai informasi, saat ini Uber merupakan perusahaan pribadi dengan nilai jual yang paling tinggi di Amerika Serikat. Dengan modal yang berjumlah 1,5 Miliar Dollar (sekitar 18 Triliun Rupiah) yang diberikan oleh para investor, nilai jual mereka pun kini berada di kisaran 17 Miliar Dollar (204 Triliun Rupiah). Ini semua berkat perkembangan bisnis mereka yang demikian pesat. Saat ini, Uber telah hadir di 232 kota besar yang berada di 46 negara di dunia, termasuk Jakarta. Pemasukan mereka dikabarkan mencapai 1 Miliar Dollar per bulannya.
Semakin besar sebuah perusahaan, pasti akan semakin besar pula hambatan yang menghadang. Pertanyaannya adalah, apakah perusahaan tersebut mampu mengatasi hambatan tersebut dengan baik atau tidak. Hal itu juga yang saat ini layak ditanyakan kepada Uber. Di awal kemunculannya, Uber banyak mendapat pujian karena ia merubah bisnis taksi tradisional yang mahal dan tidak praktis, menjadi sebuah bisnis berbasis teknologi yang murah dan nyaman.
Namun semua pujian itu mulai luntur seiring dengan tindakan-tindakan kurang baik yang dilakukan Uber. Para supir taksi di kota-kota di mana Uber beroperasi, kompak menolak perusahaan teknologi ini karena mereka menolak untuk mengikuti aturan sebagaimana layaknya penyedia jasa transportasi umum. Hal ini juga mereka lakukan di Jakarta, sehingga Ahok dan Dinas Perhubungan harus melarang beroperasinya Uber di jalanan ibukota.
Selain itu, mereka juga sering melakukan tindakan-tindakan tak etis untuk menghancurkan lawan bisnisnya. Salah satu hal yang paling dikecam adalah tindakan para pegawai Uber yang membuat pemesanan palsu kepada Lyft, perusahaan penyewaan taksi yang juga merupakan pesaing Uber di Amerika Serikat. Akhirnya, Lyft pun sibuk menghadapi panggilan palsu tersebut, hingga mereka tak sempat memenuhi pemesanan dari konsumen asli, sehingga mereka pun mengalami kerugian. Tak cukup sampai di situ, Uber pun memanggil beberapa pengemudi Lyft secara terbuka, dan menawarkan kompensasi jika mereka mau meninggalkan Lyft dan bekerja untuk Uber.

Tindakan Promosi Uber yang Menghina Perempuan

Sebuah layanan penyewaan taksi seperti Uber, sudah seharusnya menawarkan sebuah layanan yang aman agar mendapat kepercayaan dari para konsumennya. Kita sendiri pasti memilih-milih jika ingin menggunakan taksi, dan biasanya hanya mau memberhentikan taksi-taksi tertentu yang menurut kita aman untuk digunakan.
Sayangnya, beberapa kasus telah membuktikan kalau Uber tidak memberikan layanan yang lebih aman dari layanan taksi lainnya, terutama bagi kaum perempuan. Lebih jauh lagi, Uber tampaknya tidak begitu menganggap keamanan bagi perempuan sebagai suatu hal yang penting. Salah satu buktinya adalah kasus di mana seorang supir Uber di Amerika Serikat yang ‘menculik’ seorang pelanggan perempuan yang mabuk dan membawanya untuk menginap di sebuah kamar hotel. Selain itu ada juga kasus di mana seorang pengemudi Uber yang terbukti melakukan penyerangan kepada seorang pelanggannya. Setelah diselidiki, pengemudi tersebut ternyata mempunyai catatan kriminal yang seharusnya telah diketahui oleh Uber, namun nyatanya Uber tetap menerimanya sebagai pengemudi.
Kasus-kasus tersebut pun diperparah lagi dengan Uber di Perancis yang membuat sebuah promo yang seolah-olah merendahkan martabat perempuan. Dalam promosi tersebut, Uber di kota Lyon, Perancis, mengajak para pelanggan pria untuk menyewa sebuah taksi Uber yang dikendarai oleh seorang model cantik berpakaian seksi. Menurut Sarah Lacy, seorang jurnalis dari PandoDaily, promosi itu seolah mengatakan kalau setiap perempuan yang berprofesi sebagai pengemudi, layak diasosiasikan sebagai (maaf) pelacur. Dan karena promosi tersebut, Sarah Lacy pun mengumumkan secara terbuka dalam sebuah artikel kalau ia telah menghapus aplikasi Uber dari smartphone miliknya.

Bagaimana Keamanan Data Pengguna Uber?

Dalam permintaan maaf Uber terkait pernyataan Emil Michael tersebut, mereka pun menambahkan kalau setiap data pengguna di Uber akan selalu dijaga dan tidak digunakan untuk keperluan apapun, apalagi untuk penyelidikan pribadi terhadap para jurnalis. Sayangnya, hal tersebut juga terbantahkan karena ternyata mereka memiliki sebuah aplikasi bernama God View, yang bisa digunakan untuk melacak data setiap penggunanya. Seorang pimpinan Uber, Josh Mohrer, bahkan pernah melakukan pelacakan terhadap seorang jurnalis Buzzfeed yang menggunakan Uber, Johana Bhuiyan, dan kemudian memperlihatkannya kepada Johana.
Aplikasi God View ini, seperti sensasi-sensasi Uber sebelumnya, juga mengundang perdebatan. Seorang senator Amerika Serikat, Al Franken, bahkan sampai harus menyampaikan surat terbuka kepada CEO Uber, Travis Kalanick, dan mengharuskan Travis untuk menjawab surat tersebut sebelum tanggal 15 Desember 2014. Di antara isi surat tersebut adalah pertanyaan tentang siapa saja yang bisa mengakses aplikasi God View tersebut, termasuk tentang bagaimana pendapat Uber terkait pernyataan kontroversial Emil Michael.
Ø  Siapa yang harus bertanggung jawab
Sebenarnya yang bertanggung jawab dari hal ini tentu ya perusahaan taxi uber tersebut serta pemerintah yang mengatur pengelolaanya agar lebih baik dan benar, di dukung oleh masyarakat yang memakai pengguna taxi uber tersebut agar dapat mengawasi keamanan, keselamatan dan ketertiban dalam lalu lintas dan tidak terjadi polemik lagi di masyarakat.

Ø  Kondisi saat ini bagaimana cara mengatasinya?

Dengan semua berita negatif tersebut, perjalanan Taksi Uber ke depan pasti akan penuh hambatan. Apalagi Uber menjalankan sebuah bisnis yang membutuhkan kepercayaan yang besar dari para penggunanya. Apabila mereka tidak cepat-cepat mengatasi semuanya, dan mengembalikan kepercayaan para pengguna mereka, kebesaran Uber bisa tinggal cerita.
Lalu bagaimana dengan perjalanan Taksi Uber di Indonesia? Uber seharusnya cepat-cepat menyelesaikan permasalahan mereka dengan Dinas Perhubungan terkait izin beroperasi di DKI Jakarta, yang nantinya akan memutuskan apakah layanan seperti Uber ini sudah memenuhi aturan atau belum. Dengan begitu banyaknya taksi di Jakarta, apalagi beberapa di antaranya sudah mengadopsi teknologi pemesanan seperti yang digunakan oleh Uber, tampaknya tidak akan banyak yang kecewa jika Uber akhirnya tidak ada lagi di Jakarta.
Analisis
Dari kondisi saatini dapat di analisis dan di simpulkan bahwa memang taxi uber saat ini masih menjadi polemik di masyarakat karena masih banyak kekurangan dan kelemehan jika tidak segera diatasi taxi uber ini akan rugi besar, maka dari itu perusahaan taxi uber harus segera merombak seluruh aturan yang ada di perusahaan agar masyarakat pengguna taxi uber tersebut lebih nyaman  dan aman jika menggunkanya.
Referensi