MANUSIA
DAN CINTA KASIH
Cinta
amat mudah dipahami apabila tidak dikaitkan dengan urusan agama, namun di dalam
kehidupan ini manusia ada yang mencintai dirinya sendiri dan orang lain, yang
dimaksud mencintai diri sendiri dan orang lain adalah mereka yang masih
mempunyai rasa hati nurani terhadap sesuatu hal yang amat mereka sayangi. Ada
yang mencintai harta,tumbuhan, barang dan masih banyak lainya, misalkan di
dalam agama Islam cinta kepada ALLAH S.W.T dan Rosulnya.
Dalam
Agama Islam cinta artinya kasih sayang dan kasih sayang sendiri mempunyai
tingkatan yang berbeda ada tingkatanya
tinggi, menengah dan rendah.
1. Cinta Tingkat Tinggi
Cinta manusia, yang paling bening, jernih dan
spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya
dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam tindakan dan tingkah
lakunya, semua tingkah laku dan tindakan ditujukan kepada Allah. Dan didalam
rukun iman pun percaya kepada Allah adalah rukun yang pertama. Maka dari rukun
itu kita dapat menyimpulkan bahwa cinta kepada Allah SWT adalah sangat penting.
Dalam firman Allah di dalam Al-Quran Dijelaskan
Katakanlah:
Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula
Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi penyanyang. ( Qs. Ali- Imran 3:31)
Didalam
Firman Allah tersebut bahwa ditegaskan bahwa selain kita harus percaya dan
mencintai Alaah SWT kita haru melaksanakn Perintah-Nya dan Menjauhi
Larangan-Nya maka niscaya Allah akan mencintai dan menghapus dosa dosa kita
semua.
2. Cinta Tingkat Menengah
Cinta Kepada Orang Tua, awalnya
sudah sangat umum untuk kita semua. Karena pasti setiap anak akan cinta sekali
kepada orang tua nya karena orang tua adalah orang yang sangat dekat sekali
dengan kita disaat kita susah, senang, gembira, sedih orang tua selalu ada
entah itu ayah atau ibu kita. Cinta kepada orang tua ini adalah cinta yang ada
karena hubungan Fisiologis seperti hubungan ibu dengan anak serta hubungan ayah
dengan anaknya. Seperti apa yang ada di dalam firman Allah.
“Rabb-mu
telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada-Nya
dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan
jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu
maka janganlah katakana kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak
keduanya. Katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai
Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” (Q.S
Al-Isra [17]:23-24)
Di ayat tersebut Kita dapay menyimpulkan jangan lah
kita membangkak kepada orang tua dan kita harus menuruti perintah orang tua
kita karena jika kita menyanyanginya dengan penuh kasih sayang kita akan di
tempatkan sebagai orang yang mulia di Sisinya.
3. Cinta Tingkat Rendah
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri
untuk tetap hidup, mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikan dirinya.
Jadi ia mencintai sesuatu yang membuat dirinya menjadi lebih baik. Dan
sebaliknya dia akan membenci sesuatu yang membuat hidupnya sedih atau terancam
mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap
dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat
dan berguna bagi dirinya, dan menghindarkan segala sesuatu yang membahayakan
dirinya.
Kesimpulanya
: Manusia memiliki indra penglihat,
perasa, pendengar, penciuman, dan peraba maka dari itu manusia bisa mengetahui
mana yang indah bagi dirinya dan mana yang salah untuk menusia cintai.
REFERENSI: AL-QURAN surah
( Qs. Ali- Imran 3:31)
AL-QURAN surah (Q.S Al-Isra [17]:23-24)